Pemalang, exposee.id – Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon yang berlaga dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Muhammad Abib selaku peneliti dan Konsultan di Lembaga Survei Indonesia (LSI) melalui Zoom, pada Rabu (20/11/2024).
Survei dilakukan pada 13-18 November 2024, dengan sampel lebih banyak dari sebelumnya yang berasal dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Pemalang yang terdistribusi secara proporsional dan Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih
Kali ini Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengambil sampel sebanyak 800 orang diambil dengan menggunakan metode multi stage dengan toleransi kesalahan (margin of error)+3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen. dengan asumsi simple random sampling.
Menurut LSI sebagian besar masyarakat Kabupaten Pemalang, lebih mengenal Mansur Hidayat, di bandingkan dari ketiga kedua kandidat lainnya, yakni Vicky Prasetyo dan Anom Widiyantoro.
” LSI menyampaikan bahwa ada penurunan dari pasangan Mansur-Bobby, sementara itu kedua pasangan lainnya mengalami kenaikan. ”
Sebelumnya, survei LSI pada Oktober 2024 lalu. Pasangan Mansur Hidayat – Bobby Dewantara sebesar 69,1%, Anom Widiyantoro – Nurkholes sebesar 15,3% dan pasangan Vicky Prasetyo dan Mochamad Suwendi sebesar 12,3%. Responden yang masih menyatakan “Tidak Tahu/Rahasia” sebesar 3,4%
Survei kali ini ada kenaikan dari kedua pasangan Vicky Prasetyo – Suwendi sebesar 20,4 %, dan Anom Widiyantoro – Nurkholes sebesar 19,2%. Sementara Mansur Hidayat – Muhammad Bobby Dewantara sebesar 55,6%, responden Tidak tahu/Rahasia 4,8%. Papar Peneliti dan Konsultan dari LSI, pada Rabu (20/11/2024).
Meskipun pasangan Vicky dan Anom menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, Mansur Hidayat tetap masih berada di puncak dengan tingkat elektabilitas tertinggi.
Mansur Hidayat Tetap Memimpin
Pasangan Mansur Hidayat dan Bobby masih menjadi pilihan utama dengan elektabilitas sebesar 55,6%, meskipun terjadi penurunan sebesar 11,3% dibandingkan survei sebelumnya.
Popularitas Mansur Hidayat tetap kuat, terutama di kalangan pemilih pedesaan dan kelompok masyarakat yang mengutamakan stabilitas ekonomi serta keberlanjutan program pembangunan.
Beberapa faktor yang mendukung posisi Mansur Hidayat meliputi:
1. Rekam Jejak yang Teruji: Kebijakan Mansur selama menjabat dianggap berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Jaringan Politik yang Kuat : Dukungan dari partai besar dan kelompok masyarakat membuat posisi Mansur sulit tergoyahkan.
3. Kampanye Strategis : Fokus pada isu keberlanjutan program pemerintah dinilai relevan oleh sebagian besar pemilih.
Kenaikan Elektabilitas pasangan Vicky Prasetyo dan Anom Widiyantoro mencatatkan lonjakan elektabilitas dari 15% hingga 20%. Kenaikan ini didorong oleh strategi kampanye yang agresif dan pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat. Mereka berhasil menarik perhatian pemilih muda, perempuan, dan kelas menengah yang menginginkan perubahan.
Faktor utama yang mendukung tren kenaikan ini adalah:
– Isu Perubahan yang Mengena : Program yang menyasar perbaikan layanan publik dan transparansi pemerintahan dinilai sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
– Penguasaan Media Sosial : Pasangan ini aktif di platform digital, menciptakan hubungan langsung dengan para pemilih muda.
– Turun ke Akar Rumput : Kunjungan ke daerah terpencil dan dialog langsung dengan masyarakat memberikan dampak positif terhadap persepsi publik.
Dukungan Publik yang Dinamis
Survei LSI juga menunjukkan bahwa 4,8% responden masih belum menentukan pilihan. Kelompok ini menjadi sasaran potensial bagi kedua pasangan untuk meningkatkan dukungan menjelang hari pemilihan.
Proyeksi dan Tantangan
Meski Mansur Hidayat masih memimpin, tren kenaikan Vicky dan Anom menjadi ancaman nyata. Jika pasangan Mansur-Bobby tidak mampu mempertahankan momentum, peluang pergeseran dukungan di menit-menit akhir sangat mungkin terjadi.
Sebaliknya, Vicky dan Anom harus terus mempertahankan konsistensi dan memperluas basis pendukung mereka untuk menantang dominasi Mansur Hidayat.
Dengan peta dukungan yang dinamis, pemilihan ini tampaknya akan menjadi salah satu kontestasi politik yang paling sengit dalam beberapa tahun terakhir.
Pemilih kini menunggu, siapa yang mampu meyakinkan mereka untuk menjadi pemimpin terbaik di masa mendatang.
Survei LSI juga mencatat bahwa masih terdapat responden yang belum menentukan pilihan. Hal ini menjadi peluang bagi kedua pasangan untuk memaksimalkan strategi kampanye di minggu-minggu terakhir menjelang pemilihan. **
Komentar