PEMALANG – Kabar gembira bagi para pelaku seni teater di Kabupaten Pemalang! Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung perkembangan seni dan budaya lokal, khususnya teater, dengan mempersilahkan para seniman untuk memanfaatkan pendopo kabupaten sebagai ruang pertunjukan dan kegiatan.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, saat menjadi narasumber dalam acara Peringatan Hari Teater Dunia Tahun 2025 yang berlangsung meriah di halaman Kantor BUMDes Penggarit, Kecamatan Taman, pada Rabu (23/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Nurkholes dengan antusias menyampaikan undangan terbuka kepada seluruh komunitas teater di Pemalang. “Monggoh teman-teman teater jika mau menggunakan pendopo setiap haripun silahkan saja,” ujarnya dengan nada bersahabat. Tawaran ini tentu disambut hangat oleh para pegiat seni peran yang hadir dalam acara tersebut.
Lebih lanjut, Nurkholes juga memberikan pesan konstruktif kepada para seniman teater. Beliau mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menggali kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Pemalang. “Saya berpesan kepada para pelaku seni teater untuk menggali budaya-budaya di Kabupaten Pemalang, kemudian dikreasikan dan diangkat atau dipromosikan sehingga nanti bisa jadi icon Pemalang,” imbuhnya. Pesan ini menggarisbawahi harapan pemerintah daerah agar seni teater tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi medium untuk melestarikan dan mempopulerkan identitas budaya Pemalang.
Kehadiran Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Suwarso, dan Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo, dalam acara tersebut semakin memperkuat sinyal dukungan dari berbagai pihak terhadap perkembangan seni teater di Pemalang.
Inisiatif Pemkab Pemalang untuk membuka pintu pendopo bagi kegiatan seni teater ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi perkembangan kreativitas para seniman. Pendopo kabupaten, yang selama ini dikenal sebagai pusat kegiatan pemerintahan, kini memiliki potensi untuk bertransformasi menjadi ruang publik yang inklusif bagi ekspresi seni dan interaksi budaya.
Dengan adanya dukungan fasilitas dan dorongan untuk mengangkat budaya lokal, diharapkan akan muncul karya-karya teater yang inovatif dan representatif dari Kabupaten Pemalang. Langkah ini juga diyakini dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mencintai dan terlibat dalam seni teater, sekaligus melestarikan warisan budaya daerah.
Tawaran Wakil Bupati Nurkholes ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Pemalang memiliki visi yang jelas dalam memajukan sektor seni dan budaya sebagai bagian penting dari pembangunan daerah. Para pelaku seni teater di Pemalang kini memiliki panggung yang lebih representatif untuk berkarya dan menampilkan potensi mereka. Tinggal bagaimana kesempatan emas ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menghidupkan dan memajukan teater di Bumi Laskar Trisula.
Komentar