Surabaya, Exposee.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya pada Selasa (24/12/2024) sore mengakibatkan insiden tragis di Jalan Babadan Menganti Gang 2F, Wiyung. Seorang balita berusia 3,5 tahun, berinisial MR, terseret arus selokan saat bermain hujan bersama teman-temannya.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika MR bermain di tengah hujan lebat sekitar pukul 15.30 WIB. Korban bersama dua anak lainnya bermain di gang kecil yang tergenang air. MR tak menyadari bahwa genangan air yang diinjaknya adalah selokan terbuka. Dalam hitungan detik, ia tergelincir dan terseret arus deras.
BACA JUGA : Rawa Terate Rutin Banjir, Anies Bakal Cek Pabrik Sekitar
Kakaknya yang melihat kejadian ini segera berlari pulang untuk memberitahukan kepada orang tua mereka. Insiden tersebut dilaporkan ke petugas sekitar pukul 16.00 WIB. Tim gabungan dari kepolisian, BPBD Surabaya, dan SAR langsung menuju lokasi untuk memulai pencarian.
Upaya Pencarian
Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono, menyatakan bahwa pencarian dilakukan segera setelah laporan diterima. Petugas menyisir saluran air di sekitar lokasi tempat korban terakhir terlihat. Saluran air dengan lebar 60 cm dan kedalaman 50 cm ini diperkirakan menjadi jalur arus yang menyeret korban.
Hingga pukul 20.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil dan dihentikan sementara karena kondisi gelap. Pencarian dilanjutkan pada Rabu (25/12/2024) pagi pukul 07.00 WIB, dengan memperluas area pencarian hingga Kali Makmur, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Peralatan dan Dukungan
Tim pencarian menggunakan lima perahu karet untuk menyisir aliran sungai Kali Makmur yang terhubung dengan saluran di Babadan. Proses pencarian melibatkan Basarnas, BPBD Surabaya, dan instansi terkait lainnya.
Ketua Tim Kerja Operasional Darurat BPBD Kota Surabaya, Arif Sunandar, menyampaikan bahwa medan yang sulit dan arus deras menjadi tantangan dalam proses pencarian. “Kami sudah menyisir saluran utama hingga sungai terdekat. Namun hingga saat ini, hasilnya masih nihil. Pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan,” ujarnya.
Fakta di Lapangan
MR diketahui bermain di depan rumah tanpa pengawasan orang tua saat hujan deras. Selokan terbuka di depan rumah nomor 16 tempat ia tergelincir tampak seperti genangan air biasa. Hujan deras membuat arus air selokan menjadi sangat deras dan berbahaya.
“Selokan ini langsung terhubung dengan saluran tersier hingga Kali Makmur, sehingga kami fokus menyisir jalur tersebut,” tambah Arif.
Harapan Penemuan Korban
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat hujan deras dan kondisi lingkungan berisiko. Hingga saat ini, proses pencarian korban masih berlangsung. Tim gabungan bekerja keras untuk menemukan MR dengan harapan segera memberikan kejelasan bagi keluarga korban.
Peristiwa balita terseret arus selokan di Surabaya ini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga korban. Selain itu, kejadian ini menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur saluran air untuk mencegah insiden serupa terjadi. Semoga pencarian ini segera membuahkan hasil dan membawa kelegaan bagi keluarga korban.***
Komentar