Pemalang, Exposee.id – Bupati Pemalang Anom Widiyantoro menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang menyenangkan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Harapan ini disampaikan saat menghadiri kegiatan penguatan lembaga inklusi di satuan PAUD yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang di sebuah hotel di Pemalang, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 306 guru PAUD dari 14 kecamatan di Kabupaten Pemalang.
Sekretaris Dindikbud, Titin Soebari Soewastiningsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan terhadap perkembangan anak secara holistik, mengoptimalkan tumbuh kembang, mencegah perilaku menyimpang, mendeteksi kelainan tumbuh kembang, meningkatkan kesadaran tentang penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK), serta memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru dalam mendukung perkembangan ABK.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Martono, Dandim 0711 Pemalang, Bunda PAUD Kabupaten Pemalang, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kabupaten Pemalang, dan Kepala Universal Agape Kid.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anom Widiyantoro menyampaikan harapannya agar muatan pendidikan di PAUD lebih didominasi oleh kegiatan bermain, bukan pendekatan yang terlalu resmi atau formal.
“Tidak ada beban-beban yang sifatnya terlalu formal, tapi cenderung untuk bermain. Jadi kalau masa kecil kita penuh dengan permainan tentunya ini akan memperkuat mental anak-anak dalam berinteraksi sosial dan juga dalam menghadapi masyarakat yang nanti ke depannya begitu kompleks,” ujar Bupati Anom.
Lebih lanjut, Bupati Anom menilai bahwa PAUD merupakan fondasi yang sangat penting bagi anak-anak untuk mempersiapkan diri menuju jenjang pendidikan formal berikutnya.
“PAUD itu bisa merupakan fondasi yang benar-benar kuat bagi anak kita untuk menghadapi pendidikan formal berikutnya,” ungkapnya.
“Jadi biarkan mereka berkembang dengan dunianya dengan permainannya, dengan kesehariannya, yang membuat kita yakin bahwa nanti dia siap untuk menghadapi pendidikan formal. Kalau melihat mereka kita bebani dengan hal-hal yang sifatnya tugas mungkin mereka akhirnya malah tidak siap, tidak enjoy,” sambungnya.
Bupati Anom berpesan kepada Bunda PAUD dan seluruh guru PAUD untuk sungguh-sungguh mengawal tumbuh kembang anak-anak didik agar tujuan pendidikan PAUD yang inklusif dapat tercapai.
“Nah itu artinya terutama Bunda PAUD ini yang akan mengawal kehidupan pendidikan dan juga masa depan anak-anak kita. Jadi ini bisa menjadi bekal buat anak-anak tadi, siap menghadapi pendidikan formal dan juga siap bersosialisasi dengan masyarakat,” pungkas Bupati Anom.
Kegiatan penguatan lembaga inklusi ini diharapkan dapat membekali para guru PAUD di Kabupaten Pemalang dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menyenangkan, dan mendukung perkembangan optimal bagi seluruh anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Komentar