Pemalang, CMI News – Desa Randudongkal, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, menjadi saksi kemeriahan AMK Cup 2025, lomba balap merpati kolong yang diikuti oleh 400 pasang burung dari berbagai kecamatan di Pemalang. Ajang bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, dari 3 hingga 5 Januari 2025, di Kolongan Padmo Dongkal Mania.
Perlombaan yang Mempererat Kebersamaan
Diselenggarakan oleh PT AMK Karya Mandiri, perlombaan ini bukan sekadar ajang adu kecepatan burung merpati, melainkan juga upaya untuk mempererat silaturahmi masyarakat. Ketua penyelenggara sekaligus Direktur Utama PT AMK, Walis Erlangga Firera, yang akrab disapa Mas Angga, menjelaskan tujuan utama kegiatan ini.
“AMK Cup ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pemalang nomor urut 03, An Nur (Anom Widiyantoro – Nurkholes). Selain itu, kami ingin menghadirkan kegiatan yang mempererat hubungan antarwarga dan komunitas pecinta merpati,” ujar Mas Angga.
Lomba ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Randudongkal, Ketua Pramuka, dan pelaku usaha lokal seperti DM Kuliner.
Semangat Kompetisi dan Sorak Sorai Penonton
Sebanyak 400 pasang burung merpati dari tiga kecamatan di Pemalang saling beradu kecepatan di kolongan. Penonton tampak antusias, memberikan sorakan meriah setiap kali burung kesayangan mereka berhasil mencapai garis finis dengan kecepatan tinggi.
“Peserta yang terdaftar berasal dari tiga kecamatan, dengan jumlah total mencapai 400 pasang burung. Suasananya sangat meriah, dan kami senang melihat antusiasme ini,” tutur Mas Angga.
Apresiasi dari Pemerintah Desa
Keberhasilan acara ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa Randudongkal, Troy Suharto, yang menyebut AMK Cup 2025 sebagai kegiatan positif yang membawa banyak manfaat.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus, selain menghibur, juga mempererat hubungan antarwarga. Bahkan, acara ini turut meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pedagang kecil yang ikut meramaikan acara,” kata Troy.
Ia berharap lomba ini menjadi tradisi tahunan. “Kami ingin kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Tidak hanya menjadi hiburan, AMK Cup 2025 juga memberi dampak positif bagi perekonomian lokal. Pedagang makanan, minuman, dan pernak-pernik khas merpati mendapat keuntungan dari ramainya acara ini.
Langit Randudongkal menjadi saksi keseruan kompetisi ini, di mana setiap burung merpati beradu kecepatan untuk memperebutkan kemenangan. AMK Cup 2025 membuktikan bahwa tradisi lokal, semangat kebersamaan, dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk membawa manfaat bagi masyarakat.
Akankah AMK Cup menjadi agenda tahunan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang? Masyarakat Pemalang tentu berharap demikian!
Komentar