Pemalang, LMP News – Laskar Merah Putih (LMP) Marcab Pemalang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kali ini, mereka mendampingi pedagang dalam musyawarah penentuan harga lapak di Pasar Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, yang digelar pada Rabu (4/12/2024).
Fokus pada Transparansi dan Keadilan
Musyawarah ini dihadiri oleh perwakilan pedagang, pengelola pasar, perangkat desa, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Kehadiran LMP Marcab Pemalang sebagai pendamping bertujuan memastikan proses musyawarah berjalan transparan dan hasilnya dapat diterima semua pihak.
Ketua LMP Marcab Pemalang, A. Heri Widianto, menegaskan bahwa pendampingan ini adalah wujud kepedulian terhadap hak-hak pedagang yang merasa terbebani dengan tarif lapak yang sebelumnya dirasa memberatkan.
“Kami hadir untuk memastikan aspirasi pedagang dapat tersampaikan dan diperjuangkan dengan baik. Musyawarah ini harus menghasilkan keputusan yang adil dan tidak memberatkan salah satu pihak,” tegasnya.
Proses Panjang Berbuah Hasil
Musyawarah ini adalah kelanjutan dari diskusi yang sudah dilakukan sebanyak empat kali sebelumnya namun belum membuahkan hasil. Baru pada pertemuan kelima, dengan pendampingan LMP, akhirnya tercapai kesepakatan bahwa tarif lapak ditetapkan sebesar Rp 600/meter per hari, turun dari tarif awal Rp 1.000/meter per hari.
Penurunan tarif ini dianggap sebagai solusi terbaik yang dapat meringankan beban pedagang, sekaligus tetap mendukung operasional pasar.
Dukungan untuk Pedagang
Pendampingan oleh LMP Marcab Pemalang mendapat apresiasi dari para pedagang. Salah satu pedagang Pasar Klareyan menyebutkan bahwa kehadiran LMP memberikan rasa aman dan percaya diri dalam menyampaikan aspirasi.
“Kami merasa lebih diperhatikan karena ada pendampingan dari LMP. Semoga hasil keputusan ini membawa kebaikan untuk semua pihak,” ujarnya.
Harapan Masa Depan
LMP Marcab Pemalang berharap musyawarah ini menjadi contoh bagi proses dialogis dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Mereka juga berkomitmen untuk terus mendampingi pedagang hingga keputusan yang telah disepakati benar-benar diimplementasikan.
Pasar Klareyan diharapkan dapat terus berkembang menjadi pusat ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Kolaborasi antara pedagang, pengelola pasar, dan pemerintah menjadi kunci untuk mencapai kemajuan bersama.
“Kami berharap hasil ini menjadi awal yang baik bagi para pedagang dan pengelola pasar untuk saling mendukung demi kemajuan pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat,” tutup Heri Widianto.
Komentar