Roberto Mancini tampaknya masih memperhatikan perkembangan Timnas Arab Saudi meski sudah tidak lagi menjadi pelatih mereka. Keputusan untuk menyukai unggahan hasil pertandingan Timnas Arab Saudi melawan Indonesia yang berakhir dengan kekalahan 0-2 bisa dilihat sebagai bentuk perhatian dan rasa tanggung jawab terhadap tim yang pernah dia latih.
Mancini memang memiliki perjalanan singkat namun signifikan dengan Timnas Arab Saudi, yang dimulai pada Agustus 2023 dan berakhir pada Oktober 2024. Selama periode tersebut, Mancini memimpin Green Falcons dalam 18 pertandingan, yang tentunya menyisakan banyak kenangan dan pengalaman baginya. Meskipun hasil-hasilnya mungkin belum sepenuhnya memuaskan, kesuksesannya dalam mengubah gaya permainan tim dan memberikan dampak positif dalam beberapa pertandingan pasti masih menjadi kenangan berharga bagi penggemar sepak bola Arab Saudi.
Unggahan tersebut juga menunjukkan bahwa Mancini tidak terlepas dari perhatian terhadap perjalanan tim tersebut, meskipun kini ia sudah tidak lagi menjadi bagian dari tim. Adapun kekalahan Arab Saudi dari Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini bisa menjadi momen refleksi bagi tim dan pihak yang kini melatih mereka.
Arab Saudi, di bawah asuhan Roberto Mancini, tampaknya mengalami masa sulit sejak mantan pelatih Italia itu mengambil alih. Dengan catatan 7 kemenangan, 5 imbang, dan 6 kekalahan, hasil tersebut mencerminkan performa yang kurang konsisten, terutama untuk tim yang memiliki reputasi besar di Asia.
Piala Asia 2023 menjadi salah satu sorotan, di mana Arab Saudi tersingkir di babak 16 besar, hasil yang jelas mengecewakan mengingat mereka pernah menjadi juara Asia tiga kali.
Di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, penampilan Arab Saudi terlihat semakin menurun, dengan empat laga awal yang mengecewakan. Catatan buruk di kualifikasi ini menunjukkan bahwa Mancini menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali kepercayaan dan kinerja tim.
Situasi ini memicu kritik dan tekanan bagi Mancini untuk membalikkan keadaan, karena ekspektasi terhadap Arab Saudi sebagai salah satu raksasa Asia selalu tinggi. Pemain dan pelatih perlu segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini dan memastikan hasil yang lebih baik ke depan.
Arab Saudi mengalami periode sulit di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, terutama di Grup C, dengan hasil: 1 kemenangan, 2 imbang, dan 1 kekalahan. Salah satu hasil imbang itu terjadi ketika Arab Saudi menjamu Timnas Indonesia pada matchday pertama, yang menjadi sinyal awal ketidakstabilan performa tim.
Akibat serangkaian hasil buruk tersebut, Roberto Mancini akhirnya dipaksa meninggalkan jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Arab Saudi. Situasi ini menandai akhir periode singkat yang penuh tantangan bagi Mancini di Timur Tengah.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Arab Saudi memutuskan kembali menunjuk Hervé Renard, pelatih asal Prancis yang sebelumnya pernah memimpin Green Falcons pada periode 2019–2023. Renard dikenal memiliki pengalaman yang solid dengan Arab Saudi, termasuk keberhasilannya membawa tim mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022. Dengan kembalinya Renard, harapannya adalah ia dapat mengembalikan stabilitas dan semangat juang tim untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Hervé Renard menunjukkan tanda-tanda kebangkitan pada periode keduanya menangani Timnas Arab Saudi. Dalam salah satu hasil yang menggembirakan, Arab Saudi berhasil menahan imbang tuan rumah Australia di matchday kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Kamis, 14 November 2024 malam WIB.
Hasil ini menjadi sinyal positif bahwa Arab Saudi mulai menunjukkan peningkatan performa di bawah arahan Renard. Menghadapi tim kuat seperti Australia di kandangnya sendiri bukan tugas mudah, dan hasil imbang tersebut menjadi bukti bahwa Renard mampu mengembalikan organisasi dan daya juang Green Falcons di lapangan.
Dengan momentum ini, Arab Saudi diharapkan dapat melanjutkan tren positif dan bersaing ketat untuk memastikan tempat mereka di Piala Dunia 2026. Peran Renard yang berpengalaman dan pemahaman mendalam tentang karakter tim menjadi faktor kunci dalam proses kebangkitan ini.
Komentar