oleh

Pemalang Peringkat 3 Nasional Padi, Alokasi Pupuk Subsidi Justru Turun di 2025

Pemalang, Exposee.id – Kabupaten Pemalang patut berbangga diri sebagai salah satu sentra produksi padi unggulan di Jawa Tengah, bahkan menduduki peringkat ke-3 nasional dalam Indeks Padi Panen tahun 2023.

 

Dengan luas lahan sawah mencapai 35.528 hektar dan produktivitas yang membanggakan, Pemalang menjadi salah satu penyangga pangan penting di provinsi tersebut.

 

Namun, ironi justru menghampiri petani setempat di tahun 2025, dengan adanya penurunan alokasi pupuk bersubsidi yang signifikan.

 

Kepala Dinas Pertanian Pemalang, Prayitno, mengungkapkan data menggembirakan mengenai potensi padi Pemalang dalam acara Pertemuan dan Silaturahmi Pelaku Usaha Pupuk pada Kamis (8/05/2025).

 

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS Nasional Tahun 2023, Indeks Pertanaman (IP) padi Pemalang mencapai 208 dengan luas panen 73.832 hektar dan produksi sebanyak 384.39 ton Gabah Kering Giling (GKG), serta produktivitas 5.21 ton/ha GKG.

 

Data ini menempatkan Pemalang di posisi yang cukup strategis dalam kontribusi pangan nasional.

 

Namun, di balik capaian gemilang tersebut, Prayitno juga menyampaikan kabar kurang menggembirakan terkait alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025.

 

Kabupaten Pemalang hanya menerima alokasi 22.000 ton urea dan 14.000 ton NPK Phonska. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan alokasi tahun 2024 yang mencapai 23.799 ton urea dan 17.154 ton NPK Phonska.

 

Prayitno menegaskan bahwa penetapan jumlah alokasi pupuk bersubsidi sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Keputusan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 318/KPTS./RC/210/B/04/2025.

 

Penurunan alokasi ini tentu menjadi perhatian serius bagi para pelaku usaha pupuk dan petani di Kabupaten Pemalang, mengingat peran vital pupuk dalam menjaga produktivitas lahan pertanian.

 

Dalam pertemuan tersebut, Prayitno juga menjelaskan regulasi Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di tingkat Kios Pupuk Lengkap (KPL), serta mekanisme penyaluran pupuk dari produsen hingga petani.

 

Perwakilan Pupuk Indonesia wilayah Jateng 2, Safari Yusuf, turut memberikan penjelasan mengenai sistem distribusi online yang diterapkan saat ini untuk meminimalisir penyimpangan.

 

Ia juga memastikan bahwa stok pupuk secara umum di tingkat produsen, distributor, dan kios di Pemalang masih dalam kondisi aman.

 

Meskipun demikian, penurunan alokasi pupuk bersubsidi di tengah potensi produksi padi yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten Pemalang dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung padi nasional.

 

Para petani dan pelaku usaha pupuk diharapkan dapat beradaptasi dengan kondisi ini serta mencari solusi alternatif untuk menjaga produktivitas pertanian di Pemalang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *